Laman

Wednesday, February 16, 2011

Di mana muara aku

Indah itu pergi akhirnya,
senyum itu sekadar saja,
maaf itu tak cukup dengan kata,
tapi Sang Dia tetap Ada.

ingin ku peluk mereka yang berjasa,
ingin ku renung bola matanya.
aku, dengan puisi yang gila,
mencari erti sudahnya derita.

sebatang sungai menghakis tanah membawa ke muara,
bertemu masin air laut,
di situ aku termenung...
bertanya hati "Di mana hujung muara cerita aku."