Dalam kesunyian malam yang gelita,
Sang a’bid bangkit dari lena,
Hamparan sejadah menjadi saksi,
Atas kesekian dosa minta diampuni.
Sang a’bid bangkit dari lena,
Hamparan sejadah menjadi saksi,
Atas kesekian dosa minta diampuni.
Air mata tidak tertahan lagi,
Sang a’bid mencari faham,
Terampunkah dosa selama ini?
Sedang palitan dosa semakin hitam.
Dari hati minta pengampunan,
Si A’bid termanggu menangisi,
Masihkah ada cahaya selepas ini?
Agar mampu dia gagah kembali,
Mengembang iman terus tinggi,
moga mampu terbias pada amali.
Si A’bid harus memahami,
Perjuangan jiwa tidak pernah selesai,
Melawan sang nafsu yangg tidak pernah kecewa,
Mencarik harapannya demi berkecai,
Untuk menyusun hakikat cinta kepadaNya.
Si A’bid menadah lagi,
Walau malu menanggung sinis Ayat2Nya,
Dia masih sedar, dari celahan Ayat2 Ilahi,
Terungkap satu hakikat Janji ,
"Berdoalah kamu kepadaKu
nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu..." Al-Mukmin:60.
No comments:
Post a Comment